Home » » Perempuan Masa Depan dalam Menjawab Tantangan

Perempuan Masa Depan dalam Menjawab Tantangan



 Oleh : Lia Mulyana (HUMAS)
“PEREMPUAN”, singkat, jelas, pendek hanya terdiri dari empat suku kata. Namun, fahamkah kita semua tentang kata itu. Atau seorang akhwat sendiri tak menyadari hakikat seorang perempuan itu semestinya gimana ?? Then perempuan masa depan dalam menjawab tantangan itu apa ya ??
Hayooo ..
#terengggg


Guys! Ada yang bilang kalo perempuan sama laki-laki itu gak ada bedanya di zaman sekarang ??lalu ada juga yang bilang kalo perempuan itu harus lebih kuat dan lebih-lebih lah dari laki-laki atau setaralah setidaknya??? lebih pintar, lebih gaya, lebih gaul, lebih wow lah.. lalu seorang teman menyisipkan sebuah kalimat yang mengejutkan “sejak Ibu Kartini tercinta berpikiran untuk lakukan perubahan terhadap perempuan, yang pada saat jamannya itu perempuan selalu tertindas, selalu dibawah kaum adam, tak boleh menulis, belajar, kegiatannya hanya di kamar, dapur, d el el.. Dan sekarang melalui Ibu Kartini perempuan-perempuan itu bisa bebas lakukan apa saja. Lalu timbulah kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan atau bahasa kerennya emansipasi perempuan”. Dengan perspektif  seperti itu ia menambahkan “karena itu kita harus manfaatin kesempatan ini, kita gak boleh kalah sama laki-laki dan harus lebih maju dan kalo bisa laki-laki yang dirumah kita yang kerja”
Heloo, tau gak sih hakikatnya perempuan itu seperti apa ??tau gak sih apa peranan kita ? dan apa tujuan nya Ibu Kartini tercinta lakuin itu ?? jangan sampe pemahaman kita pada diri sendiri itu salah! dan jangan sampe kita salah tu artiin tujuan dari Kartini! yuk kita kilas balik lagi kisah nya “Habis Gelap Terbitlah Terang” n berbenah diri ^^
            Sebelum dilanjutin, yuk kita intip dulu apa ya perempuan itu ?Perempuan itu adalah manusia, sama dengan laki-laki di dalam sifat kemanusiannya. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki ataupun perempuan (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian lain…” (Q.S. Ali Imran: 195) lalu firman Allah SWT. selanjutnya,“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’. Laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah. Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Q.S. Al-Ahzab: 35)
            Mmmhhh..dilihat dari firman Allah SWT. Menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul, perempuan bisa saja menjadi manusia yang lebih mulia di sisi Allah daripada laki-laki jika ia paling takwa dan akan menjadi orang terhormat jika ia paling jujur dan bersih. Perempuan mempunyai pribadi yang merdeka. Ia dapat memiliki dan mempergunakan hak miliknya. Ia dapat menjual, membeli dan menikah. Laki-laki manapun tidak boleh menikahinya tanpa seizinnya. Dan jika ia telah aqil baligh, Ia dapat memberikan pandangan-pandangannya, dapat dimintai pendapat atau saran, berdiskusi, mewarisi dan diwarisi.
            Firman Allah SWT, “… (karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para perempuan (pun) ada bagian yang mereka usahakan…” (Q.S. An-Nisa’ : 32) selanjutnya dalam Q.S. Al-Baqarah :223 “…Apabila keduannya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa bagi keduanya…”. Karena itu perempuan punya hak menuntut ilmu, selain itu mempunyai hak untuk bekerja baik itu sebgai pedagang, pegawai swasta ataupun pegawai pemerintahan. Dengan catatan tetap menjaga ketentuan-ketentuan Allah dan harus sesuai dengan tabiat perempuan orisinilnya. Tuh liat catatannya!
Nah pembaca, jika dilihat dari konsepan islam sendiri perempuan dan laki-laki itu sama di hadapan Allah. Tinggal tergantung ukhti nya yang menanggapi kesetaraan gender yang baik itu gimana. Dulu nya dizaman Kartini, kehidupan untuk perempuan itu cuma di dalam rumah, memasak dan tidak dapat melakukan aktifitas lainnya, kaum perempuan itu buta huruf, tak bisa komunikasi dengan bebas, dan lebih parah nya lagi gak boleh sekolah kayak anak laki-laki lainnya. Jelas saja melihat kondisi ini ibu Kartini ingin melakukan perubahan sehingga perempuan itu tidak tertindas lagi dan bisa merdeka seperti laki-laki, bebas dalam berpikir, mengeluarkan pendapat, mendidik keturunannya menjadi generasi yang baik, dan mengembalikan hakikat nya perempuan sebagai makhluk yang diciptakan sama seperti laki-laki. Namun, kita harus pandai menyikapi perubahan ini.Banyak cara yang dapat dilakukan agar ukhti tidak terbawa arus perkembangan zaman yang beranggapan bahwa laki-laki sama perempuan itu sama dalam segala hal.
Laki-laki dan perempuan itu sama di hadapan Allah, tetapi untuk hal lainnya laki-laki dan perempuan itu jelas bedabanget, yuk kita lihat beda nya laki-laki sama perempuan.
Meski dari segi kemanusian antara antara laki-laki dan perempuan itu sama, namun keduanya saling berbeda dalam segi struktur, Allah SWT. berfirman pada Q.S. Ali Imran: 36 yang artinya “…Dan anak laki-laki tidaklah sama dengan anak perempuan…”
Tuh, jelaskan dari ayat ini kalo yang namanya laki n perempuan itu berbedaatau bahasa kerennya itu different.
            Perempuan berbeda dengan laki-laki dalam struktur tubuh; kulit, sel-sel, suara, otak, dan produksi sebagian kelenjar-kelenjarnya. Perempuan mengalami haid dan laki-laki tidak, perempuan dapat hamil dan laki-laki tidak. Sebelum perempuan hamil, ia terlebih dahulu menuntut ilmu untuk bekal nya kelak. Setelah hamil perempuan tidak bisa melakukan banyak pekerjaan, ia harus melindungi janinnya dan dirinya. Setelah melahirkan kesehariannya dibutuhkan oleh anaknya untuk mendidik, memelihara, merawat, dan mengasuh dengan baik. Disini nih peranan seorang perempuan itu, ilmu yang dimilikinya harus tersalurkan dan tersampaikan dengan baik untuk anak-anaknya sehingga generasi-generasi yangterbentuk adalah generasi-generasi yang baik, yang juga berakibat baik bagi orang-orang disekitarnya. Dari tangan perempuan juga, kepribadian anak akan terbentuk. Apakah anak tersebut dapat melakukan perubahan (baik) atau tidak. Sebenarnya, banyak factor yang mempengaruhi keribadian seorang anak, namun yang paliiing berpengaruh adalah perempuan yang biasa anak panggil dengan sebutan “ibu”.
Ada istilah yang mengatakan bahwa “Jika perempuan di suatu Negara baik, maka baiklah segala sesuatu di Negara tersebut, dan jika perempuan di suatu Negara buruk, maka buruklah segala sesuatu di Negara tersebut”. Dari istilah tersebut jelas bahwa peran dan kehadiran perempuan  itu sangat berpengaruh besar terhadap segala sesuatu di sekitarnya. Tentu saja dalam hal ini, yang diharapkan adalah perempuan-perempuan baik lah yang memenuhi Negara ini, Aamiin…
            Nah, perempuan-perempuan yang seperti itulah yang bisa menjawab segala persolan untuk masa depan. Kendatipun begitu peranan laki-laki juga sangat lah penting untuk menunjang. Karena itu, semestinya laki-laki dan perempuan itu bekerja samabahu-membahu, bantu-membantu dalam menggapai dan mencapai masa depan yang jauh lebih baik. Bukan saling berlomba-lomba untuk siapa yang lebih atau lebih cocok dalam memimpin.
Nih, ada firman Allah SWT. wajib kita fahami dalam Q.S. Al-Baqarah: 228 yang artinya “ … Para perempuan mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf . Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dari istrinya. Dan Allah maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Dan diperjelas lagi dalam Q.S. An-Nisa’ : 34 yang artinya “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian atas mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka perempuan yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri di balik pembelakangan suaminya oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…”
            Jadi guys fahamin nih kalimat “girl or perempuan itu boleh lakuin apa aja asalkan faham dan ingat tu sama kodrat n peranan nya untuk majuin bangsa kita,karena perempuan itu juga berpengaruh dalam nentuin nasib bangsa”.

0 komentar:

Posting Komentar