Home » » KUNCI-KUNCI PEMBUKA GERBANG KEPAHLAWAN

KUNCI-KUNCI PEMBUKA GERBANG KEPAHLAWAN


oleh Mayang Indah HUMAS 2013-2014
                Siapa yang tak ingin menjadi pahlawan atau disebut pahlawan, begitu bangga jikalau dapat menjadi seorang pahlawan. Diagungkan dan dibanggakan karena manfaat yang telah diberikan. Bukankah sebuah hadist mengatakan bahwasannya” sebaik-baik manusia ialah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya”  jelas sekali hadits ini menegaskan bahwasanya menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain lebih baik dari hidup unutk dirinya sendiri. Syekh Sayidd Quthb mengatakan “ Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang yang kerdil. Akan tetapi, orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar”    
Menurut Anis Matta, sejarah sesungguhnya “ merupakan industry para  pahlawan” . Dalam “ skala peradaban” setiap bangsa bergiliran “merebut piala kepahlawanan”. Mereka selalu muncul di saat-saat sulit atau sengaja (ALLAH) lahirkan mereka ditengah situasi yang sulit. Keberanian dalam diri pahlawan itu tidak serta merta lahir, namun keberanin itu akan muncul seiring dengan latihan serta dipupuk oleh rasa kesabaran “keberanian itu sesungguhnya hanyalah sesaat” dan “Sesungguhnya kesabaran itu hanya pada benturan pertama” ( HR. Bukhari dan Muslim ).
Selain itu menjadi pahlawan bukan saja dengan keberanian dan kesabaran saja, karena ada banyak pemberani yang tidak dapat mengakhiri hidupnya sebagai pemberani, karena mereka gagal menahan beban resiko. Jadi, keberanian adalah aspek ekspansif dari kepahlawanan. Akan tetapi, kesabaran adalah aspek defensifnya. Kesabaran adalah daya tahan psikologis yang menentukan sejauh mana kita mampu mempertahankan idealisme kepahlawanan dan seberapa sanggup kita survive kita bertahan terhadap tekanan hidup yang ada.
Namun, dibutuhkan pengorbanan untuk itu, contohnya  untuk menegakan agama ini, Istri Rasulullah banyak memberikan hartanya untuk islam, kemudian Abu Bakar Ash-shidiqq dan umar bin khatabb  menyerahkan semua harta kekayaannya untuk islam dan menyisakan sedikit untuk kelurganya. Betapa luar biasanya pahlawan, mereka rela memberika harta untuk jalan ALLAH dan mengakkan panji-panjinya di muka bumi ini.
Lantas bagaimana dengan kita, seberapa banyak pengorbanan yang telah kita berikan untuk ISLAM, INDONESIA, dan Untuk Saudara-saudra Kita..??

0 komentar:

Posting Komentar