(Oleh : Lia Mulyana)
Assalamualaikum
sahabatku.. Bismillahirrohmanirrohim semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita
semua... :)
Yuk kita kobarkan semangat-semangat yang masih menggelora
dijiwa kita, dengan mengucapkan semboyan nya mahasiswa “Hidup Mahasiwa !”. Kita
bangunkan sahabat-sahabat kita yang diluar sana yang mungkin sudah terlelap
karena lelahnya setelah melakukan banyak aktivitas.
“Hidup Mahasiswa !!! Hidup Mahasiswa !!! Hidup Mahasiswa !!!”
bagaimana saudara ku ? sudahkah engkau membangunkan sahabatmu yang diluar sana,
mengundangnya bersama untuk menikmati malam-malam nya mahasiswa dengan penuh
semangat yang menggila seperti yang di rasakan saat ini ? atau sebenarnya
saudara seperjuangan ku ini belum memiliki, merasakan semangat-semangat yang
menggelora, menggila yang akan merubah kita sbagai mahasiswa lebih kuat dan
yakin menghadapi tantangan masa depan.
Sahabatku, Pemilu sebentar lagi dan tentunya masih sangat
melekat di otak kita materi yang kita dapatkan dalam serasehan pemilu yang di
sampaikan langsung oleh Divisi Sosialisasi KPU beserta bawaslu. Sedikit yang
bisa sampaikan kepada saudara-saudaraku dan lebih saya garis bawahkan kepada
sebab terjadi nya masyarakat yang apatisme terhadap Pemilu itu sendiri baik itu
Pemilu Legislatif, maupun eksekutif. Yang menjadi tanda tanyanya “Kenapa ini
bisa terjadi dan bagaimana upaya yang dilakukan agar setidaknya bisa lebih di minimalisir” ??
Ada banyak indikator yang mempengaruhi sehingga ini bisa
terjadi teman, pertama Ideologi atau pandangan masyarakat itu sendiri selanjutnya ketidaksukaan terhadap Figur, ketiga Visi-Misi yang disampaikan oleh
calon tidak pernah terealisasi, ke-empat pemilih hanya dijadikan sbagai komunitas
politik, dan terakhir kursi-kursi eksekutif dan legislatif hanya sebagai ajang
politik yang disiapkan hanya untuk tempat berkuasa semata.
Ironisnya, sebenarnya indikator tersebut sudah sejak lama
diketahui bahkan telah menjadi rahasia umum. Bagaimana masyarakat akan memiliki
budaya politik partisipan jika keseluruhan itu belum ditemukan solusi. Sebagai mahasiswa
kita harus bisa menyikapi dengan baik dan cerdas dalam menghadapi hal ini
sehingga peranan mahasiswa benar-benar tampak adanya. Nah teman-teman, hal ini
merupakan salah satu wujud untuk melakukan perubahan. Karena memang salah satu tugas
mahasiswa itu adalah agen perubahan dan kontrol sosial. Melihat dari sisi ini, mahasiswa
yang menyatakan adanya bentuk kerjasama dengan KPU dengan cara masuk ke sistem KPU sbagai kontrol
atau pengawas dan mengawal bersama-sama dalam mewujudkan Pemilu yang sesuai dan
terintegritas perlu dilakukan.
Dalam hal ini sedikit pesan yang ingin saya sampaikan kepada
sahabatku sekalian, bahwa dalam mengemban tugas sbagai pengawas atau pengontrol
sekaligus pemilih pemula agar hendaknya memperhatikan batasan-batasan yang
membatasi kita. Jangan sampai kita yang telah tergabung dalam sistem tersebut
lupa akan tugas utama kita, sehingga kita terbuai, bahkan terbawa dalam arus
yang merugikan diri kita. Maksud merugikan disini adalah munculnya
tujuan-tujuan lain diluar tujuan awal bahkan ironi nya ikut terjun dalam
politik kampanye hitam atau lainnya.
bandar sabung ayam
BalasHapus