MI
“Jika engkau mendekat sehasta maka
aku akan medekat sejengkal, jika kau berjalan mendekatiku, maka aku akan
mendekatimu dengan berlari, Tuhan dekat, bahkan lebih dekat dari urat nadi..”
Beberapa kalimat ini sering sekali
kita dengar dalm kehidupan sehari-hari, baik dalm forum pengajian, -sholat
jumat bagi yan laki-laki serta dalam pengajian ibu-Ibu dan kahwat-akhwat
lainnya. Mengapa demikian,,,? Karena masih banyak sekali orang yang tidak
menyertakan Tuhan dalm aktivitas yang mereka kerjakan, padehal jelas dalam
sifat Allah dalam Asmaul Husna yang berjumlah 99 sifat, yang salah satunya
ia;ah Sama’ yang artinya Melihat dan Bashar’ artinya mendengar.
Sudah selayaknya kita menempatakknnya
dalam kehidupan kita, memberikan porsi besar dalam setiap langkah yang kita
lalui, serta menjadikannnya sebagai pemacu awal dalam kehiudpan kita ‘cukuplah
Allah menjadi penolong bagimu’ (Qs. Ali-Imran : 173) dan ‘Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya
Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang
tiada disangka-sangkanya” (At-Thalaq : 2-3)
Masih ingatkan tentang kisah
kepemimpinan Umar bin Khattab yang pada malam hari melakukan perjalan untuk
melihat keadaan rakyatnya, masih adakah yang tidur diluar dengan perut kelaparan
atau tidak, di suatu tempat ketika dia melakukan pengecekan terhadap
penduduknya umar mendnegar percakapan antar Ibu dan seorang anak gadinya,
sang ibu berkata pada anaknya “ nak, sepetrinya susu yang
kita miliki ini kurang dan tidak mencukupi pesanan pembeli, lantas si ibu
berkata, bagaimana kalau kita tambahkan air, tentu tidak ada yang tahu”
Lantas sang anak berkata ,” wahai ibuku, tak kah engkau
mendengar apa yang dikatakan sang Amirul Mukmin. Tentang jangan mencampuran
susu dengan air, jikapun itu kurang “
Ibu menjawab ‘ bukankah hanya kita berdua yang tau”
Anak menjawab “ Manusia memang tidak ada yang tahu, tetapi
Tuhan kita tahu, dia Maha melihat dan mendengar serta mengetahui setiap perbuatan yang kita lakukan”
Mendengar percakapa itu, Umar bergegas
pulang, serta keesokan harinya ia memerintahakan anaknya untuk menemui perempuan
tersebut dan mengajaknya menikah, merekapun menikah putra umar bin khattab
Abdul Aziz bin Umar Bin Khattab menikah dengan Ummu Ashim, yang nantinya
melahirkan putra bernama Umar bin Abdul Aziz yang sangat terkenal
kepemimpinanya, sehingga dijuluki Khalifah kelima setelah Ali bin Abi Thalib,
pada masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz Bani Abbasiyah berada dalam pesona
kemajuan dan perkembangan yang pesat hingga layak disematkan kepadanya serta
disandingkan dengan sebutakn Kepemimpinan dua Umar yakni :Umar bin Khattab dan
Umar bin Abdul Aziz.
judi sabung ayam
BalasHapus