Beni Saputra
Dakwah dari masa ke masa menjadi perjalanan
yang begitu indah untuk diselami dan ditapaki. Mencermati jejak–jejak dakwah
kampus memang memberikan inspirasi tersendiri bagi Aktivis Dakwah Kampus (ADK).
Tak terkecuali dakwah kampus di UNSRI.
Dakwah kampus di UNSRI dalam dua tahun
belakangan ini menunjukkan gerak yang sangat signifikan dan peran yang sangat
penting dalam kemajuan Islam di kampus. Agenda dakwah yang membumikan Islam
sebagai ideologi perlu ditanamkan dalam setiap lini kehidupan mahasiswa.
Para ADK perlu mencermati dan memanfaatkan
peluang-peluang dakwah di kampus UNSRI. Terlebih, UNSRI kini memiliki peran di
dunia internasional -khususnya di ASEAN- dengan gerak nyata melalui kerjasama
UNSRI dengan perguruan tingggi di Thailand dan Negara ASEAN lainnya. Pertukaran
mahasiswa dan pengenalan budaya antara UNSRI dengan kampus-kampus ASEAN
memberikan ruang yang sangat luas kepada mahasiswa untuk mengembangkan
potensinya. Fakta itu juga menuntut ADK untuk mengembangkan pola dakwahnya,
sehingga semua lini dakwah mampu digerakkan secara optimal.
Pada tahun 2011–2012, perjalanan dakwah kampus
UNSRI mengalami kemajuan baik dalam program dakwah maupun akselerasi kader yang
menduduki peran strategis dan pengambilan kebijakan kampus. Bahkan mereka yang
diamanahi di pos-pos strategis itu adalah ADK tahun kedua atau semester empat.
Penempatan itu memang memerlukan penjagaan khusus (ri'ayah khas) bagi kader itu
sendiri, sekaligus butuh persiapan yang matang. Tidak mudah membangun
akselerasi dakwah untuk pertama kalinya.
Gerak dakwah harus melintasi seluruh penjuru
dalam dimensi ruang dan waktu. Dakwah harus disuarakan bukan hanya kepada
mahasiswa. Bahkan dosen dan guru besar pun perlu didekati, agar mereka
merasakan indahnya dakwah dan bersama-sama memperjuangkannya. Hal yang
terpenting dalam membawa ideologi Islam adalah dengan kekuatan iman, ilmu dan
prestasi sehingga dakwah mampu menembus ke wilayah–wilayah yang dulunya sulit
dijangkau.
Agar mampu menembus ruang dan waktu, dakwah
perlu membangun pola pengkaderan yang kokoh. Dengan banyaknya personil yang
terjaring menjadi ADK, maka upaya melebarkan sayap dakwah akan menjadi semakin
mudah. Berikutnya, pemetaan (mapping) kader perlu dilakukan dengan tepat.
Misalnya kader di setiap fakultas dan setiap jurusan terpetakan mulai potensi
hingga muyul-nya.
Mengambil contoh di UNSRI, FMIPA memiliki enam
jurusan yaitu matematika, fisika, biologi, kimia, kelautan dan farmasi. Setiap
jurusan mempunyai penanggung jawab yang menjadi koordinir gerak dakwah jurusan.
Fungsi kader ADK sebagai koordinator jurusan yaitu membuat peta kader dalam
memasuki kerja dakwah jurusan. Misalnya menjadi asisten, menjadi pengurus di himpunan
mahasiswa jurusan ( HMJ ), mengelola Study Club, English Club, Research Club
dan koordinator asisten (KOAS). Dengan mapping semacam ini, dakwah relatif
lebih mampu mengkondisikan geraknya dalam membangun kerja–kerja besar dakwah
menuju masyarakat yang Islami.
Mari kita rapatkan barisan untuk membangun
gerak nyata dakwah, dengan mulai memaksimalkan gerak dakwah kita sebagai kader,
dalam setiap ruang dan waktu. I am a Muslim and Islam is My Choice.[]
Pegiat KAMMI Al Quds UNSRI
judi sabung ayam
BalasHapus