Home » » Bekal terbaik

Bekal terbaik



Lia Mulyana/Humas 2013-2014

Insan yang hilang ditengah kerinduan
Kemanakah mencari
Kemankah hati berlabuh
Ketakutan mulai menggerogoti
Hilang.. sepi.. bimbang.. bingung.. musnah.. hampa
Tak pernah
Inilah pertama
Doa lah yang bisa menolong !
Vietnam, negara yang akan dituju, begitu tak sabarnya hati ingin bertemu, begitu tak tahannya merasakan p
erjalan yang akan sangat menyenangkan. Inilah kisah berawal !
        Tak pernah terbayangkan dalam hidup ini pergi tanpa persiapan yang baik, tak pernah serius dalam belajar, just follow n follow never think more. Sekian banyak diamati itulah manusia, manusia yang selalu menggap biasa semuanya. Pengamatan terus berlanjut tanpa ada perubahan, acapkali bertambah berlarut-larut pada pola pengamatan. Never give up! only think n more thingking.
Inilah keadaan yang tak siap, semua angan hilang menjadi kenyataan. Kehidupan jelas sangat berbeda. Tak pernah terbayangkan sebelumnya ditemukan lembar kehidupan yang biasa dijalani telah berbanding terbalik tak sejalan dengan hukum nya fisika, yah aksi-reaksi yang cukup menggelitik. Kenapa ? Simple karena aksi yang biasa akan memberikan reaksi yang cukup mendukung terhadap aksi kini berbanding terbalik. Tak semudah yang dikira, semua berbeda itulah yang menjadi kesimpulan awal.
         
        Berawal dari kisah ini, ada banyak pelajaran yang dapat dipelajari dan hanya satu yang mesti sangat dipahami bagi setiap insan muslim/muslimah yang akan melakukan perjalan, pendidikan sekalipun ialah “taqwa”
Taqwa sebagaimana setiap insan ketahui maknanya menjaga jiwa dari perbuatan yang membuatnya berdosa, dan itu dengan meninggalkan apa yang dilarang, dan menjadi sempurna dengan menjaga diri dari kemurkaan Allah SWT. Dengan demikian sebagian manusia yang tidak dapat menjaga dirinya dari perbuatan dosa dia bukanlah orang yang bertaqwa. Maka orang yang melihat dengan kedua matanya apa yang diharamkan Allah, atau mendengarkan dengan kedua telinganya apa yang dimurkai Allah, atau dengan mengambil bagian dengan kedua tangannya apa yang tidak diridhai Allah, atau berjalan ketempat yang dikutuk Allah, berarti ia tidak menjaga dirinya dari dosa.
Ntah ini diambil dari perspektif mana diripun kurang menyadari, tak semudah menjaga hal yang bisa menjerumuskan ke perbuatan yang dimurkai Allah, begitu banyak warna yang berbeda dan begitu mudah melihat tanpa sengaja hal yang semestinya tak dilihat.
Allah SWT berfirman “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (At-Thalaq: 2-3)
Langkah-langkah kecil yang dijalani kini semakin hampa, kurangnya lingkungan yang mendukung. Bukan tak mampu beradaptasi, Bukan !
Semua orang baik bahkan sungguh baik, namun hanya satu yang terus menghantui apakah langkah kecil ini masih diberikan ridho dari-Nya. hanya itu yang menjadi dasar semuanya. Jikapun ditanya ikhlas, sangat ikhlas dalam melewati semua ini, hanya kata-kata ampun yang tersu tersemat dalam setiap doa.

0 komentar:

Posting Komentar