Negeri tercinta
Indonesia merupakan salah satu negeri yang memiliki sumber kekayaan alam yang
melimpah, laut, hutan, energi alam, air, dan banyak lagi kekayaan yang
diberikan Allah kepada negeri ini, namun pada kenyataanya Negeri tercinta ini
justru termasuk 5 besar kategori negeri yang memiliki hutang paling banyak dan
pengangguran tertinggi. Lantas siapa yang salah?? Zat Yang Maha Pencipta atau
manusianya yang tidak bisa memanfaatkan? Atau ada lagi yang berpendapat bahwa
sumber kekayaan yang cukup banyak sehingga tak dapat lagi diolah?? alasan yang
terkadang tidak masuk akal jika menyalahkan apa yang telah ada dan yang telah
dianugerahkan oleh Yang Maha Kuasa untuk Negeri tercinta ini. Karena alasan
yang paling tepat untuk menjawab kenyataan yang ada saat ini ialah kurangnya
cinta manusia terhadap apa yang yang diciptakanNya.
Namun cinta terhadap alam yang dicptakan oleh Yang Maha
Kuasa dalam hal ini bukanlah dengan cara serakah mengambil semua kekayaan yang
ada didalam ini, yang dimaksud cinta dengan alam ini adalah dengan merawat dan
menjaga kelestariaan nya sehingga apa yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa tidak
hanya bisa dimanfaatkan, namun juga tidak merusaknya. Dan kembali kepada fakta
yang ada, semua hal yang tidak kita inginkan justru itulah yang terjadi dalam
negeri tercinta ini. Karena dalam mengolah sumber daya alam yang ada tidak
dapat dilakukan oleh semua orang, karena butuh pengetahuan yang khusus dalam
mengolahnya. Dan hal ini lah yang hingga saat ini masih menjadi permasalahan
bahkan kekurangan yang dimilki oleh negeri tercinta ini, tidak adanya sumber
daya masyarakat yang kompeten dan memiliki pengetahuan dalam mengolah sumber
daya alam yang ada.
Seperti halnya beberapa waktu yang lalu, sebuah
perjalanan panjang yang banyak sekali pelajaran yang dapat kami ambil, dan
fakta kondisi masyarakat yang cukup menyayat hati ini. Kurangnya pengetahuan,
pendidikan bahkan minimnya perhatian pemerintah terhadap sebuah daerah
snagatlah menentukan masa depan sumber daya alam yang kita miliki. Tepatnya di
desa dangku kecamatan dangku kabupaten muara enim sumatera selatan yang memiliki sumber daya alam yang sangat
melimpah namun tak bisa menghasilkan ketentraman bagi masyarakat disana. Yang
ada hanyalah permainan orang-orang yang calak memperlakukan masyarakat layaknya
boneka, dan sumber daya alam layaknya ikan dipasar yang telah mati, dijual
dengan harga rendah meskipun kandungan protein dalam ikan tersebut tak akan
berubah.
Yah, seperti itulah kondisi sumber daya masyarakat yang
ada disana, bahkan sumber daya alam yang ada lebih dari cukup jika digunakan untuk membayar hutang negeri ini jika
dikumpulkan tak dapat mereka gunakan dan manfaatkan dengan sebagaimana
mestinya. Namun hal itu hanyalah mimpi belaka. Karena adanya pihak asing yang
mengambil alih pengolahan sumber daya alam yang menjadi aset berharga daerah
tersebut. Jika difikir secara logika, hal ini tidaklah dapat dicerna dengan
akal sehat, karena kekayaan alam itu milik mereka, dianugerahkan oleh yang Maha
uasa untuk mereka, tapi yang mereka dapatkan hanyalah pembdohan dan penurunan
pemikiran yang ada. Dengan janji-janji yang manis, bahkan pembohongan nyata
atas jaminan kesejahteraanpun terlontar begitu saja. Tanpa ada rasa cinta
mereka perlakkukan masyarakat yang tak bedaya itu.
Lalu mengapa mereka hanya diam saja melihat aset berharga
daerah mereka digerogoti oleh harimau berbulu domba itu??,, tidak lain dan
tidak bukan karena minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat untuk mecintai
alam inilah yang membutakan mereka saat ini, hingga kondisi jalan yang menjadi
jalur tempat mereka beraktifitaspun masih jauh dari kata “laya” untuk dilewati,
belum lagi kesehatan yang mereka dapatkan dari polusi yang ditimbulkan oleh
orang-orang yang menambang batu bara disana, menggunakan alat-alat berat yang
akan merusak semua halaman mereka, hingga tak ada lagi tempat bagi anak-anak
mereka bermain, belum lagi lahan pertanian yang dengan rela mereka jual dengan
harga yang menurut masyarakat itu tinggi, padahal sangat jauh jika dibandingkan
dengan apa yang dihasilkan oleh tanah yang mereka jual itu saat tambang batu
bara dan sumber gas ada didalamnya, lahan pertanian yang menjadi penopang hidup
mereka sehari-hari rela mereka jual hanya demi jaminan gaji yang kaan mereka
dapat saat bekerja dibawah perintah harimau berbulu domba itu dalam
kekuasaannya. Apalagi yang bisa kita
katakan saat semuanya sudah menjadi bubur dan masyarakatpun sudah terlena akan
pembodohan ini??
Siapa yang akan disalahkan jika saatnya nanti lahan tempat
mereka tinggal juga akan digusur oleh penguasa yang berdarah dingin itu?? Apa
yang bisa mereka lakukan jika semua batubara dan sumber gas yang ada didaerah
mereka itu sudah habis diambil oleh penguasa yang tak punya hati itu? Apakah
mereka hanya akan ditinggalkan dengan segudang pennyesalan dan kerusakan alam
layaknya lapindo dan prefort yang saat ini tak tahu lagi bagaimana masa
depannya. Yang hingga pada saatnya alam sudah tak bisa lagi mereka gunakan, tak
ada lagi nikmat Yang Maha Kuasa yang dapat dinikmati, hinggaa kebahagiaan
mereka terhadap kepuasan dunia akan lenyap begitu saja sat semua sumber daya
alam yanga da didaerah mereka menjadi sebuah bencana yang akan melahap semua
yang mereka kejar didunia.
Namun terkadang tak bisa kita menyalahkan satu sisi dalam
masyarakat saja, karena ini menyangkut masa depan negeri ini, maka semua
pihakpun harus ikut terlibat didalamnya, terutama mereka yang memiliki
kewenangan dalam pembuat maupun pengambilan keputusan kebijakan daerah maupun
pemerintah. Yah merekalah pejabat-pejabat tinnggi negeri yang mengaku peduli
masyarakat, yang mengaku wakil rakyat, yang mengaku memperjuangkan hak-hak
rakyat, yang pada awalnya selalu berwajah dan bertutur kata yang manis, hingga
berhianat juga akhirnya. Yang tanpa merasa malu justru ikut merugikan
masyarakat dengan kebijakan yang mereka buat demi kepentingan kerja mereka
tanpa memikirkan nasib orang yang menjalankan kebijakan tersebut.
seperti hal nya di Desa Dangku ini, termasuk salah atu daerah yang berpotensi namun tidak dalam pengawasan dan perlindungan pemerintah, mereka dengan mudahnya dibodohi dan ditipu oleh pengusaha-pengusaha berdarah dingin yang selalu ingin mengambil keuntungan diatas pnderitaan orang lain. Dan tanpa daya apapun masyarakat hanya bisa mengikuti dan terpengaruh dalam pembodohan tersebut tanpa memikirkan nasib mereka kedepan, yang merea tahu adlah kesejahteraan dan materil yang memuaskan hati mereka. Semua terbodohi dan terlena akan rayuan sang harimau berbulu domba. Padahal jika pemerintah dapat mengawasi hal tersebut, maka tidak akan terjadi yang namanya pembodohan itu, tidak akan ada lagi kerugian yang didapati negara dan masyarakat sekitar khususnya, hingga kesejahteraan yang sebenarnya pasti akan mereka rasakan.
seperti hal nya di Desa Dangku ini, termasuk salah atu daerah yang berpotensi namun tidak dalam pengawasan dan perlindungan pemerintah, mereka dengan mudahnya dibodohi dan ditipu oleh pengusaha-pengusaha berdarah dingin yang selalu ingin mengambil keuntungan diatas pnderitaan orang lain. Dan tanpa daya apapun masyarakat hanya bisa mengikuti dan terpengaruh dalam pembodohan tersebut tanpa memikirkan nasib mereka kedepan, yang merea tahu adlah kesejahteraan dan materil yang memuaskan hati mereka. Semua terbodohi dan terlena akan rayuan sang harimau berbulu domba. Padahal jika pemerintah dapat mengawasi hal tersebut, maka tidak akan terjadi yang namanya pembodohan itu, tidak akan ada lagi kerugian yang didapati negara dan masyarakat sekitar khususnya, hingga kesejahteraan yang sebenarnya pasti akan mereka rasakan.
Tapi semuanya belum terlambat, smua masih bisa kita
selamatkan, alam dan kehidupan yang sejahterapun masih dapat kita wujudkan.
Yaitu dengan CINTA, dengan adanya kecintaan setiap manusia terhadap alam ini,
maka rasa memiliki itu pun akan timbul, perlindungan akan alam akan lebih
terjaga, pengolahan sumber daya alam menjadi lahan pertanian yang lebih
bermanfaat dapat dikembangkan, hingga kerusakan alam itupun tak akan merugikan
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.dan sumber energi alam inipun masih
dapat dijaga hingga generasi-generasi selanjutnya, terlebih lagi pemahaman akan
pemberdayaan sumber daya alam baagi masyarakat itulah yang sangat penting
dibutuhkan oleh masyarakat saat ini agar tak kan ada lagi pembodohan itu,
hingga cinta kita terhadap alampun akan tetap selalu ada, dan akan selalu ada.
Karena alam butuh cinta kita semua, sbagaimana alam ini adalah titipan Yang
Maha Kuasa yang akan kita pertanggung jawabkan saat di hari pembalasan nanti,
papun yang kamu berikan dan kamu ambil dari titipan allah itu, baik itu berupa
keburukan maupun kebaikan pasti akan dimintai pertanggung jawabannya, sekecil
apapun itu.
bandar sabung ayam
BalasHapus