KAMMI.or.id - PADA tanggal 20 Oktober 2009, MPR secara resmi melantik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prof. Dr. Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Tahun ini, kepemimpinan mereka telah memasuki tahun keempat dan menyisakan satu tahun lagi kepemimpinan. KAMMI melihat bahwa selama ini, rezim SBY-Boediono selama ini yang dibangun di atas oligarki antara pemilik kekuasaan politik (Presiden dan Partai Penguasa) dengan pemilik kekuasaan modal (bisnis dan konglomerasi besar). Konsekuensinya, oligarki tersebut membuat kehidupan masyarakat kecil kian tertindas.
Maka, bertepatan dengan momentum 4 tahun pelantikan SBY-Boediono tahun ini (20 Oktober 2013), Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mendeklarasikan “Gerakan Indonesia Bertaubat” sebagai sebuah seruan moral kepada elit politik dan pemerintahan untuk segera bertaubat dari kesalahan-kesalahannya selama ini. KAMMI menyerukan Taubat sebagai keprihatinan terhadap kualitas pemerintahan SBY-Boediono saat ini.
Gerakan ini dilaksanakan dalam bentuk aksi nasional pada tanggal 20-21 Oktober 2013 di seluruh Indonesia dan dipusatkan di Bunderan HI, Jakarta, pada tanggal 20 Oktober 2013 pukul 06.30 pagi.
Pada momentum “Gerakan Indonesia Bertaubat” ini KAMMI menyatakan sikap sebagai berikut:
- KAMMI Menyatakan bahwa rezim SBY-Boediono gagal dalam menjalankan amanat konstitusi dan mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia di berbagai bidang.
- KAMMI Menyerukan para elit dan partai politik untuk bertaubat kembali memenuhi amanat konstitusi yang banyak dilupakan karena tekanan pemilik modal dan pemilik kekuasaan.
- KAMMI menyerukan seluruh rakyat Indonesia untuk turut bertaubat dan mempersiapkan diri memilih pemimpin yang lebih baik.
“Maka barangsiapa yang bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu, dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Maaidah: 39)
Jakarta, 20 Oktober 2013
Ketua Umum PP KAMMI,
Andriyana, ST
daftar sabung ayam
BalasHapus