Ada duka ditengah Gaza. Tragedi pembantaian ini
berawal ketika Israel mengklaim Hamas melakukan penculikan terhadap 3 remaja
Israel pada 12 Juni lalu. Tiga Remaja tersebut akhirnya ditemukan tewas, Israel
menuduh Hamas-lah yang membunuh mereka meski tanpa ada tanda bukti nyata atas
tuduhan tersebut. Mereka melakukan balas dendam dengan terencana terhadap warga
Palestina dengan menculik remaja Palestina yang bernama Muhammad Abu Khdeir
(17), Ia disiksa lalu dibakar hingga meninggal dunia.
Selain bentrok di Jerussalem, Sejak Rabu (2/7) Gaza
diserang menggunakan pesawat dan Apache Israel. Pada Senin malam (7/7) mereka
dibombardir oleh Israel sampai lebih dari 50 Wilayah di jalur Gaza, ini semua
menyebabkan 22 warga sipil luka-luka dan seorang tewas. Tak kurang dari 800 ton
bom telah diuncurkan oleh pasukan Israel ke lebih dari 750 titik target di
sepanjang Jalur Gaza dengan membabi buta. Kementrian kesehatan Palestina
mengatakan bahwa sekitar 120 jiwa telah Syahid dan sekitar 700 jiwa telah luka
parah maupun ringan dalam sepekan ini. Israel berdalih serangan dilancarkan
untuk menghancurkan basis-basis perlawanan pejuang Hamas, namun pada
kenyataannya sasaran tembak adalah warga sipil, wanita-wanita, dan mayoritas
anak-anak yang sejatinya tidak memiliki beban moral apapun. Kemudian sejauh ini
PBB belum beraksi nyata untuk menghentikan tragedy humanis di Gaza.
Membuka kisah ini, seakan-akan Mahasiswa yang
notabenenya bergerak dibidang akademisi ikut turun kejalan. Pada Sabtu (12/7)
sore kemarin Mahasiwa/I UNSRI Indralaya dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) menggelar Aksi Solidaritas yang Goal utamanya adalah
meng-galang dan menghimpun dana dari setiap pengguna jalan dan warga
dilingkungan Timbangan, Ogan Ilir. Ini merupakan aksi yang kesekian kalinya dilakukan
oleh para mahasiswa untuk membantu dan meringankan beban dari saudara seiman
yang ada di Palestina. Yang menarik adalah meskipun cuaca yang begitu
menyamankan orang untuk tidur “Hujan”, Namun Mahasiswa/I ini meskipun badannya
menggigil kedinginan tetapi dalam hatinya berkobar api penuh kehangatan yang
tercipta dari rasa cinta mereka terhadap saudara yang ada Di jalur Gaza.
“Niat ikhlas untuk menyatukan pikiran dan tenaga ini,
memberikan persatuan yang dahsyat”, Ujar Galang (Humas). Tak ayal jika melihat
fenomena ini disetiap sendi kampus yang ada di Indonesia baik itu di Jakarta,
di serang, di Palembang, dan yang lain akan terus mengerahkan apa yang bisa
dikontribusikan. Sampai detik akhir Aksi solidaritas ini menghasilkan akumulasi
dana sekitar Rp. 3.300.100,- dibaca Tiga juta tiga ratus ribu seratus rupiah.
Inshaa Allah hadir untuk meringankan beban saudara yang ada di jalur Gaza,
Palestina. (indrly/sgs)
bandar sabung ayam
BalasHapus