SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI) Sumsel menggelar orasi di bawah flyover Mapolda
Sumsel Rabu (3/4/2014). Inti dari orasi, mereka mengajak masyarakat
Palembang untuk tidak golput pada Pilpres dan Pileg nanti.
"Kita
sebaiknya ikut serta memberikan pilihan pada Pileg dan Pilpres nanti.
Golput itu bukan pilihan, dan bukan langkah terbaik untuk membangun
negeri ini," kata salah anggota KAMMI Sumsel.
Para orator ini
terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi ini melakukan orasi dengan damai
dan lancar. Aksi orasi yang berlangsung tepat di tepi jalan protokol
memancing pengguna jalan untuk melihat sejenak. Ini memaksa aparat
kepolisian mengawal orasi supaya tidak terganggu arus lalu lintas.
#####################
Sementara
sehari sebelumnya, Selasa (02/4) KAMMI Komisariat Al-Quds dan Al-Aqsho
Unsri bersama organisasi kampus (BEMF, LDF, LDK) yang tergabung dalam
elemen gerakan mahasiswa peduli demokrasi melaksanakan Aksi Mimbar Bebas
dan Long March dimulai dari Fakultas Pertanian Unsri dengan menyambangi
setiap fakultas seraya membagikan flyer selebaran yang berisikan dampak
dan bahaya golput kepada mahasiswa-mahasiswa yang menyaksikan aksi
damai tersebut dengan antusias.
Selain
itu dalam aksinya, para peserta aksi berorasi sembari membawa sejumlah
spanduk
serta karton berisi himbauan agar pelaksanaan pemilu berjalan damai
khususnya di daerah Ogan Ilir dan memilih dengan cerdas. “Sebagai tahun
politik, maka berbagai manuver dan intrik
politik dilakukan para politikus dan parpol peserta pemilu yang akhirnya
merugikan kepentingan umum dan hanya menguntungkan elit politik
semata,” ujar koordinator aksi Muhammad Shodiqin.
Dalam orasinya, Febri Walanda (Gubernur Mahasiswa FT) menegaskan bahwa mahasiswa selaku pemuda intelektual yang selalu menyuarakan perubahan semestinya lebih bersemangat menyambut pesta demokrasi kali ini. Lebih lanjut beliau menekankan dengan berpartisipasi dalam momentum demokrasi maka kita selaku warga negara turut menjaga aset negara, mengingat hampir setiap lini kehidupan warga negara diatur dengan undang-undang yang membuatnya adalah mereka yang berada di Parlemen jualah.
Dalam orasinya, Febri Walanda (Gubernur Mahasiswa FT) menegaskan bahwa mahasiswa selaku pemuda intelektual yang selalu menyuarakan perubahan semestinya lebih bersemangat menyambut pesta demokrasi kali ini. Lebih lanjut beliau menekankan dengan berpartisipasi dalam momentum demokrasi maka kita selaku warga negara turut menjaga aset negara, mengingat hampir setiap lini kehidupan warga negara diatur dengan undang-undang yang membuatnya adalah mereka yang berada di Parlemen jualah.
Aksi
long march berhenti di Terminal Unsri yang merupakan titik lokasi
Mimbar Bebas, dalam pernyataan sikapnya Elemen Gerakan Mahasiswa Peduli
Demokrasi menghimbau kepada rekan-rekan sesama mahasiswa untuk ikut
andil dan berperan aktif selama
proses pemilu 2014 berlangsung, terlebih pada tanggal 09 April 2014
mendatang, karena golput bukanlah sebuah solusi. (ls)
0 komentar:
Posting Komentar