Metrotvnews.com, Jakarta: Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI) berkoalisi dengan rakyat menolak rencana
pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Koalisi
itu pun berencana menduduki pusat pemerintahan di 33 provinsi sebagai
bentuk penolakan.
"Kita akan menggerakkan kader-kader KAMMI di seluruh Indonesia untuk
bersama rakyat melantangkan penolakan kenaikan BBM bersubsidi. Kita akan
lumpuhkan pusat pemerintahan di 33 provinsi secara serentak," kata
Ketua Umum PP KAMMI Andriyana di Jakarta, Sabtu (15/6).
Menurut Andri, KAMMI menilai kebijakan itu menyengsarakan rakyat. Bila
harga BBM naik, otomatis semua harga juga ikut melonjak. Sementara
program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sarat kepentingan
politik. BLSM, katanya, tak menyentuh rakyat miskin.
"Data BPS mencatat ada sekitar 29 juta rakyat miskin, sedangkan BLSM
hanya untuk 15,5 juta saja. Berarti yang 13,5 juta lagi akan hidup
semakin miskin karena semua harga akan naik," jelas Andri.
Andri menegaskan pemerintah seharusnya sedikit cerdas mencermati harga
BBM. Kenaikan harga BBM yang bergantung harga minyak dunia jelas bisa
diprediksi jauh-jauh hari. Namun sayang, partai penguasa pemerintah
malah memanfaatkan itu sebagai komoditas politik menjelang Pemilu 2014.
"Banyak yang bisa dilakukan pemerintah, nasionalisasi aset minyak
misalnya, serius menghadirkan energi alterlatif misalnya. Solusi lain,
bisa juga dengan menaikkan pajak kendaraan mobil pribadi, tanpa
menaikkan harga BBM subsidi," papar Andri.
"Karena itu, KAMMI bersama rakyat akan melumpuhkan pusat pemerintahan di
33 provinsi sebagai wujud protes KAMMI atas rencana kenaikan harga BBM
subsidi yang dapat melumpuhkan rakyat Indonesia," tandas Andri.(Andhini)
Home »
Galeri Quds
» 17 Juni, KAMMI-Rakyat Duduki Pusat Pemerintahan
bandar sabung ayam
BalasHapus