KAMMI SERUKAN AKSI MASSA DISELURUH DAERAH UNTUK MENGECAM PEMBATAIAN RAKYAT SIPIL OLEH MILITER MESIR

Tragedi kemanusiaan kembali dipertontonkan di hadapan dunia. Ratusan rakyat Mesir syahid, meregang nyawa di hadapan moncong senjata berpeluru tajam. Ribuan yang terluka. Dengan alasan apapun, terlarang bagi militer untuk mengintervensi proses demokrasi, apa lagi melegitimasi kudeta dengan tindakan yang melanggar hak manusia untuk hidup, berdemonstrasi menyuarakan aspirasi. Untuk itu KAMMI sebagai organisasi yang mencintai perdamaian dan anti terhadap segala bentuk penindasan mengutuk keras pembantaian rakayat sipil oleh milter Mesir dan menginstruksikan Kepada KAMMI Daerah untuk melakukan :

1. Aksi massa sebagai bentuk pengecaman terhadap pembantaian yang di lakukan oleh militer mesir terhadap rakyat sipil,serta mendesak pemerintah indonesia untuk berperan aktif dalam menyuarakan tragedi kemanusiaan ke dunia internasional.
2. Memperbanyak doa & qunut nazilah untuk keselamatan rakyat mesir
3. Melakukan kampanye kemanusiaan melalui dunia maya
4. Makukan sholat ghaib untuk syuhada Mesir, para pembela kebenaran
5. Menggalang aliansi kemanusiaan pro demokrasi lintas organisasi

Demikian seruan ini semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan keselamatan bagi kita semua

Andriyana
Ketua umum PP KAMMI

KAMMI: Indonesia Harus Aktif Dukung Demokrasi Mesir


Tribunnews.com, JAKARTA - Kudeta yang dilakukan militer Mesir terhadap Presiden Mesir Muhammad Morsi menimbulkan berbagai kecaman. Di Indonesia sendiri, banyak yang mengecam aksi kudeta tersebut.
Salah satunya adalah organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Menurut Ketua Umum PP KAMMI, Andriyans, kudeta yang dilakukan oleh militer Mesir terhadap Presiden Morsi menunjukkan bahwa demokrasi di Mesir telah dibunuh oleh militer mereka sendiri.
"Karena itu KAMMI menuntut Pemerintah Indonesia untuk tetap mengakui pemerintahan Mesir yang sah sesuai pemilu demokrasi dan pilihan rakyat, bukan hasil kudeta militer," kata Andriyans, Sabtu (6/7/2013) di Jakarta.
Menurut Andriyans, Indonesia jelas punya hutang moril terhadap Mesir. Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
"Jadi seharusnya Pemerintah Indonesia aktif menggalang kekuatan internasional untuk menekan militer Mesir agar menjaga gairah demokrasi Mesir dan tidak represif, apapun alasannya," papar Andriyans.
Selain itu, Andriyans juga meminta agar Pemerintah Indonesia memperhatikan WNI yang saat ini berada di Mesir. "Pemerintah harus memberi jaminan kepada keluarga mereka di tanah air sebagaimana yang telah mereka lakukan di awal-awal revolusi yang lalu," tandas Andriyans.